SUARA DEWAN & POLITIK

TOSS Tidak Jalan, Komang Suantara Pertanyakan Penanganan Sampah

 Senin, 23 Oktober 2023 | Dibaca: 636 Pengunjung


Puputan.com, Klungkung. 

Komisi II DPRD Klungkung kembali turun ke Nusa Penida, untuk mengecek bagaimana kondisi TPA Biaung di Desa Ped. Di tengah tingginya sorotan publik terhadap keberadaan TPA saat ini, Komisi II ingin memastikan, apakah program-program eksekutif sudah berjalan dalam kaitannya untuk memilah dan mengurangi sampah. Ternyata, Komisi II DPRD Klungkung menemukan implementasi TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) tidak berjalan mulus. Sampah masih 100 persen terbuang ke TPA Biaung. 

Anggota Komisi II DPRD Klungkung Komang Suantara, mengatakan pihaknya ingin melihat dari dekat bagaimana petugas setempat menangani masalah sampah di wilayah kepulauan itu. Terutama, bagaimana mencegahnya agar tidak terjadi kebakaran, bagaimana yang terjadi di TPA Suwung Denpasar.

Apakah program-program eksekutif sudah berjalan mulus, sesuai dengan wacananya selama ini dalam mengurangi sampah masyarakat. Namun, faktanya sebagaimana paparan petugas setempat, sampah masyarakat tidak ada yang terpilah, dimana residunya seharusnya baru dibuang ke TPA Biaung. 

“Ternyata disini 100 persen sampah langsung dibuang ke TPA (Biaung). Sampah nampak semakin menggunung. TOSS dengan program pemilahan hingga pengolahan sampah, nyatanya tidak seperti yang dibicarakan,” terang Suantara, usai turun langsung ke TPA Biaung, Senin 23 Oktober 2023. 

Tumpukan sampah masyarakat maupun wisatawan yang tidak tertangani, setiap harinya akan semakin menumpuk dan menggunung. Jika sudah demikian, ke depan akan semakin sulit dikendalikan. Suantara mengaku prihatin melihat fakta di lapangan demikian. Sebab, program yang narasinya bagus, namun pelaksanaannya tidak sesuai di lapangan.

Ini merupakan bentuk kegagalan dalam mengeksekusi program di lapangan dan harus mendapat evaluasi. Bagaimana masyarakat agar mau melakukan pemilahan sampah dari rumah, sebagaimana program pemerintah daerah, kemudian setelah dipilah, baru diolah ke dalam TOSS. Selanjutnya, yang tidak bisa diolah, baru dibuang ke TPA, untuk mengurangi produksi sampah di TPA Biaung. 

Setelah melihat fakta di lapangan demikian, Suantara mendesak kepada Ketua Komisi II DPRD Klungkung untuk segera menggelar rapat kerja dengan seluruh jajaran eksekutif terkait, mulai dari bupati, sekda, kepala dinas hingga petugas di lapangan, untuk menjelaskan kenapa implementasi program unggulan dalam pengelolaan sampah, realnya seperti itu di lapangan.

Hal ini tentu harus dipertanggungjawabkan, mengingat realisasi program TOSS ini di seluruh wilayah kecamatan di Klungkung, sudah cukup banyak menyerap anggaran. 

Setelah melihat fakta di lapangan seperti di Nusa Penida, dia juga khawatir, jangan-jangan hal serupa dalam pengelolaan sampah juga terjadi di kecamatan lainnya. Oleh karena itu, Komisi II DPRD Klungkung akan turun kembali ke kecamatan lainnya, guna memastikannya. Sebagai kader militan Partai Gerindra, Suantara selalu mengingat amanat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, untuk selalu memberi perhatian lebih kepada isu-isu lingkungan di daerah.

Terlebih itu masalah sampah, yang pengelolaannya semestinya harus dari hulu sampai hilir harus terlaksana dengan baik, guna memberi manfaat yang nyata terhadap kelestarian lingkungan di sekitarnya. 007


TAGS :