Pemberian santunan kematian kepada ahli waris sebesar Rp1 juta per jiwa meninggal dunia mendapatkan antusias dari masyarakat Klungkung. Hal ini menyebabkan realisasi penggunaan anggaran santunan kematian di tahun 2024 ini cukup tinggi. Pada bulan Januari-April penggunaan sudah mencapai Rp350 juta, dari total anggaran santunan kematian sebesar Rp800 juta. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Klungkung pun akan menambahkan anggaran santunan kematian pada APBD Perubahan 2024 ini, mengingat anggaran yang tersisa kemungkinan habis sebelum akhir tahun 2024.  

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana mengungkapkan, Pemkab Klungkung menganggarkan sebesar Rp800 juta untuk santunan kematian di tahun 2024. Di mana jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan realisasi santunan kematian tahun 2023 yang mencapai Rp1.120.000.000. “Anggaran santunan kematian tahun 2024 sebesar Rp800 juta. Sudah terealisasi Rp350 juta, sehingga sisanya Rp450 juta,” terangnya.

Penambahan anggaran santunan kematian dimungkinkan dilakukan pada APBD Perubahan Tahun 2024. “Minimal usulan penganggaran santunan kematian Tahun 2024, minimal usulannya sama dari tahun sebelumnya. Penganggaran Rp800 juta di induk 2024 itu kebijakan dari Bupati dan TAPD. Nanti di perubahan mungkin ditambah lagi anggarannya,” ujarnya.

Pengurusan akta kematian ini dilakukan ahli waris. Pemberian santunan kematian sebesar Rp1 juta menjadi upaya Pemkab Klungkung untuk meningkatkan minat warga mengurus akta kematian keluarganya yang telah meninggal dunia sehingga terjadi validitas data penduduk di Kabupaten Klungkung.

Selain itu santunan kematian ini ternyata sangat membantu pihak keluarga dalam membiayai proses upacara penguburan. Meski jumlahnya tidak besar, nilai Rp 1 juta dari santunan kematian ini membuat masyarakat sangat antusias dalam memproses akta kematian. 007