POLITIK
Terkait Hengkangnya PKB, Suantara Sebut Penghianatan Sering Terjadi di Politik
Minggu, 03 September 2023 | Dibaca: 610 Pengunjung
Langkah politik PKB sebagai mitra koalisi Partai Gerindra, yang memilih hengkang dan merapat ke koalisi lain, benar-benar mengejutkan banyak pihak. Tak terkecuali para kader dan simpatisan Partai Gerindra, yang sedari awal terus mengikuti perkembangan dinamika politik menuju Pilpres 2024. Cap penghianat pun banyak dialamatkan kepada partai itu, meski Partai Gerindra dan partai koalisi lainnya nampak tetap tenang dan fokus menghadapi persiapan Pilpres 2024.
Menurut Anggota DPRD Klungkung Komang Suantara, perjalanan politik nasional memang selalu diwarnai dengan keputusan-keputusan yang menentukan, di menit-menit akhir. Penghianatan pun sering kali muncul, tatkala target dan ekspektasi sebuah partai tertentu mulai memudar hingga tak tertutup untuk terwujud. Seperti PKB yang sejak setahun terakhir menyatakan tetap berkomitmen berkoalisi dengan Partai Gerindra, ketua umumnya memang sejak awal sangat berambisi untuk menjadi calon wakil presiden RI dari Prabowo Subianto. Namun, masuknya Partai Golkar dan PAN membuat mereka harus berpikir ulang untuk melihat peluangnya itu.
Soal penghianatan dalam berpolitik, Komang Suantara ingin kembali mengingatkan kepada publik, bahwa hal ini sudah terjadi sejak dulu dalam perjalanan negeri ini berdiri.
Kuatnya persatuan rakyat suatu negeri, pada akhirnya justru runtuh karena penghianatan. Ini merupakan contoh buruk yang tidak patut dicontoh oleh rakyat, apalagi dalam proses berdemokrasi dalam menentukan pemimpin RI ke depan. Hal ini pula yang harus dihindari dalam berpolitik di daerah. Sebab, demokrasi baru akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang mumpuni, jika terbangun dalam komunikasi politik yang harmonis. Ini menjadi pesan yang selalu ditekankan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra kepada seluruh kadernya di Indonesia.
“Kami salut dengan respons bapak Ketum Prabowo Subianto, menyikapi sikap politik PKB. Semua pihak memang harus melakukan interospeksi dan belajar dari sejarah Indonesia. Indonesia dulu bisa dijajah oleh Belanda karena adanya pengkhianat hingga terjadi adu domba. Ini yang sering kali dilupakan hanya untuk sebuah target dan ambisi dalam berpolitik,” kata Suantara, saat dihubungi Sabtu 2 September 2023.
Meski banyak pihak menyayangkan langkah politik PKB, namun Suantara tetap melihat ini sebagai suatu proses alamiah dalam berpolitik. Semakin dekat menuju Pilpres 2024, manuver-manuver yang mengagetkan publik, akan terus terjadi. Meski demikian, pihaknya tetap meyakini bahwa Partai Gerindra dan partai politik pendukung lainnya tetap solid dalam “rumah baru” bernama Koalisi Indonesia Maju. Dia pun berharap seluruh elite politik dan para kader serta simpatisan partai pendukung di seluruh daerah, tetap fokus, optimis dan tenang dalam mengikuti dinamika politik nasional yang semakin memanas, untuk satu tujuan besar, menjadikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8 tahun 2024. (*)
TAGS :