TERKINI
Serangan Anjing Rabies Gegerkan Ubud, Delapan Warga Luka Termasuk Anak-Anak
Sabtu, 15 Maret 2025 | Dibaca: 1508 Pengunjung
Warga Banjar Tunon, Desa Singakerta, Ubud, digemparkan oleh insiden mengerikan yang disebabkan seekor anjing rabies. Anjing jenis mix pom yang mengalami perubahan perilaku ini menggigit delapan orang sebelum akhirnya dinyatakan positif rabies berdasarkan hasil uji laboratorium.
Kejadian bermula ketika anjing tersebut diduga tertabrak kendaraan, lalu menjadi agresif dan menyerang siapa saja di sekitarnya, termasuk anggota keluarga, tetangga, hingga teman dari desa lain. Serangan ini menyebabkan luka di berbagai bagian tubuh korban, termasuk tangan, kaki, dan wajah.
Korban Gigitan Anjing Rabies:
1. Ni Wayan K (65 tahun) – Luka di jari dan kaki
2. Made S (39 tahun) – Luka di kaki kanan dan kiri
3. Yusfi Ari Y (37 tahun) – Luka di kaki kanan
4. Kadek B (7 tahun) – Luka di kaki kiri
5. Komang A (5,5 tahun) – Luka di tangan, kaki, dan pipi
6. Deka (tetangga) – Luka di kaki
7. Tuesi (tetangga) – Luka di kaki
8. Pak Peri/I Nyoman A (Br. Samu, Singapadu Kaler) – Luka di tumit kaki kiri
Sampel otak anjing telah dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVET) dan hasil laboratorium mengonfirmasi bahwa hewan tersebut positif rabies. Menanggapi hal ini, Puskesmas setempat segera memberikan perawatan medis kepada para korban guna mencegah penyebaran virus rabies yang bisa berakibat fatal.
Menurut Drh. Arri Semara, petugas Kesehatan Hewan (Keswan) Gianyar yang membawahi Desa Singakerta, tindakan cepat telah dilakukan untuk menangani korban. "Korban telah mendapatkan perawatan medis yang tepat, dan tanggung jawab penanganan selanjutnya berada di bidang kesehatan manusia," ujarnya, Jumat (14/3).
Rabies merupakan penyakit mematikan yang menyerang sistem saraf dan dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani segera. Masyarakat diimbau untuk segera mencari pertolongan medis jika tergigit hewan yang dicurigai rabies.
Pihak berwenang juga menekankan pentingnya vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan untuk mencegah penyebaran virus ini di masyarakat. Kesadaran warga dalam menjaga kesehatan hewan dan lingkungan menjadi kunci utama dalam menekan angka kasus rabies di Bali.
Masyarakat diminta lebih waspada dan segera melaporkan jika menemukan hewan dengan perilaku agresif yang mencurigakan. 004
TAGS :