Pandemi Covid-19 belum kunjung berakhir, tetapi semangat masyarakat untuk menghaturkan sembah baktinya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa tidak pernah surut, meski harus diikuti dengan Protokol Kesehatan (Prokes).

 Salah satu kunjungan di Bali Utara adalah Pura Labuan Aji di wilayah Dusun Labuan Aji Desa Temukus Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Pura Labuan Aji begitu eksotik, sebelum pandemi cukup ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai wilayah di Bali, bahkan memiliki taksu tersendiri sehingga tidak pernah sepi pemedek. “Piodalan Pura Labuan Aji dilaksanakan setahun sekali setiap Purnama Kapat,” tutur Dewa Aji Mangku Putu Widana, beberapa waktu lalu.

Piodalan Pura Labuan Aji juga berbarengan dengan piodalan di Pura Pulaki, dan upacara nyineb dilakukan selama satu malam, sedangkan para pemedek yang tangkil ke Pura Labuan Aji berasal dari berbagai desa dan kecamatan di Buleleng.

“Sekitar ada tiga orang (bisa lebih) pemangku menghaturkan ayah-ayahan di sini bila ada pemedek yang ingin menghaturkan persembahyangan,” sambungnya.

Situasi pandemi belakangan membuat kunjungan warga dibatasi, pemangku dan para pemedek yang hendak bersembahyang harus menaati Prokes, baik menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker. Sebelumnya, Pura Labuan Aji tidak pernah sepi dan hampir 24 jam rutin ada saja masyarakat yang berkunjung sembahyang.

Pura Labuan Aji juga berdekatan dengan Segara Karang Rupit di bagian Selatan, yang mana ada sejumlah pelinggih tegak dari bagian Nista, Madya, serta Utama Mandala.

Masyarakat yang pertama kali tiba di Pura Labuan Aji, menghaturkan sembah bakti di penyawangan pura dan memasuki ke dalam bagian tengah pura yang terdapat tiga buah pelinggih berhiaskan saput putih kuning dan sejumlah tedung suci. Pelinggih yang dimaksud sebagai lokasi berstana Ida Bhatara Sakti Mentang Yudha Tulak Sanjata.

“Terdapat tiga belas pelinggih di sekitar areal Pura Labuhan Aji dan di bagian tengah ada tiga pelinggih utama sebagai stana Ida Bhatara Sakti Mentang Yudha Tulak Senjata,” tutur Pemangku Istri Jro Ketut Sulandri.

Sementara itu, Pemangku Lingsir Jro Mangku Made Mantra menambahkan bahwa jelang piodalan dan Hari Raya Suci Pagerwesi, Galungan, dan Kuningan, pemedek memang ramai datang ke Pura Labuan Aji, tetapi senada disebutkan sebelumnya bahwa di dalam pandemi kunjungan pemedek dibatasi sesuai Prokes. “Mendekati Pagerwesi, Galungan, dan Kuningan biasanya ramai antri dikunjungi pemedek,” demikian tandasnya.*