Pemkot Sungai Penuh Pelajari Strategi Percepatan Penanganan Stunting ke Kota Denpasar

 Selasa, 18 Juli 2023 | Dibaca: 725 Pengunjung


Puputan.com, Denpasar. 

Pemerintah Kota Denpasar menerima kunjungan kerja Pemerintah Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, di Gedung Geraha Sewaka Dharma Lumintang, pada Selasa (18/7). Rombongan Pemkot Sungai Penuh yang dipimpin Wakil Walikota Sungai Penuh, Alvia Santoni, diterima langsung Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. Kedua pihak banyak membahas langkah dalam upaya dan strategi percepatan penurunan stunting. 

Wakil Walikota Sungai Penuh, Alvia Santoni menyampaikan, kunjungan kerja ke Kota Denpasar kali ini dimaksudkan agar pihaknya dapat mempelajari strategi dan inovasi Kota Denpasar menekan angka stunting sehingga mampu menembus di bawah 6 %.

"Sebelumnya kami telah mempelajari bahwa Kota Denpasar telah banyak memiliki program program unggulan dalam upaya percepatan penurunan stunting. Hal ini yang ingin kami pelajari, lalu selanjutnya akan kami adaptasikan di wilayah kami," kata Wawali Alvia Santoni.

Dia menjelaskan, saat ini SSG di Kota Sungai Penuh berada di kisaran angka 26%. Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Alvia Santoni menegaskan saat ini jajarannya berfokus untuk bisa lebih menekan lagi angka tersebut. 

"Maka untuk itu, kami mohon agar jajaran Pemkot Denpasar bisa berbagi kiat kiat sehingga penanganan stunting di wilayah Sungai Penuh bisa sesuai dengan target yang diharapkan," katanya. 

Wawali Arya Wibawa menyambut baik kedatangan rombongan Pemerintah Kota Sungai Penuh yang membawa serta jajaran OPD, para Camat, Lurah dan juga anggota TP PKK setempat. Arya Wibawa mengungkapkan, sebagai Ibu Kota dari Provinsi Bali, Kota Denpasar dalam upaya penanganan stunting kerap mengkolaborasikan berbagai elemen untuk melaksanakan program dan ragam kegiatan lainnya. 

 

"Di Kota Denpasar, gerakan Posyandu di tingkatan banjar di Desa / Kelurahan berperan aktif untuk  menyentuh langsung masyarakat melalui edukasi, sosialisasi dan juga  pemberian PMT bagi balita, ibu hamil dan juga lansia," paparnya. 

 

Arya Wibawa yang juga Ketua TPPS Kota Denpasar, menambahkan, saat ini pihak Pemkot Denpasar sedang memusatkan perhatian melalui berbagai program intervensi pada masyarakat. 

 

"Program intervensi masyarakat ini, misalnya intervensi untuk membekali para calon pengantin (catin) dengan pengetahuan seputar kesehatan, baik kesehatan fisik secara umum, kesehatan reproduksi atau kesehatan mental. Ini ditujukan agar para catin siap tidak hanya untuk mengarungi rumah tangga namun juga untuk melahirkan generasi emas," lanjutnya. 007


TAGS :