TERKINI

Pemkab Gianyar Tak Miliki Layanan Ambulance 24 Jam Gratis, Korban Kecelakaan Harus Diangkut Mobil Polisi

 Sabtu, 15 Maret 2025 | Dibaca: 1729 Pengunjung

Lakalantas terjadi di wilayah Kelurahan Bitera, Gianyar.


Puputan.com, Gianyar. 

Miris melihat Kabupaten Gianyar yang selalu giat membangun namun pelayanan ke masyarakat sangat minim. Hal ini dirasakan masyarakat Gianyar saat memerlukan mobil ambulance untuk keadaan emergenzy namun Pemkab Gianyar tidak memiliki fasilitas tersebut.

Hal ini diakui warga saat terjadi kecelakaan di wilayah Kelurahan Bitera, Gianyar tepatnya 200 meter ke utara dari lampu merah Pasar Desa Adat Bitera. Seorang pengendara yang melaju dari arah utara mengalami kecelakaan setelah menabrak mobil parkir di badan jalan tepatnya di seberang Timur Toko Balimart, Jumat (14/3). Akibat kecelakaan tersebut, pengendara tidak sadarkan diri di lokasi kejadian.

Salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian, Dewa Dedy mengaku pada pukul 23.30 Wita ia mendengar suara benturan keras yang bersumber dari depan rumah. Setelah dicek ternyata ada seorang pengendara sudah terkapar di tengah jalan. Sementara sepeda motor Nmax yang dikendarai korban terpental sekitar 10 meter di ke arah selatan. 

Ia mengaku langsung menelpon Polsek Gianyar untuk segera mendapatkan pertolongan. Selanjutnya saat hendak mencari mobil ambulance ia pun menelpon nomor BPBD Gianyar namun dari BPBD mengaku tidak memiliki mobil ambulance. Selanjutnya petugas BPBD Gianyar memberikan nomor telpon PMI Ginyar. Setelah ditelpon dan diangkat petugas dari PMI Gianyar, ia mengaku tidak memiliki layanan untuk menjemput korban lakalantas. Pihak PMI mengaku hanya memberikan layanan transfusi darah.

Sementara itu sejumlah Puskesmas yang dihubungi tidak ada yang mengangkat telpon. "Sungguh disayangkan kabupaten yang memiliki pendapatan asli daerah (PAD) lebih dari Rp 1 Triliun tidak memiliki layanan emergenzy untuk masyarakatnya," ungkap Dewa Dedy.

Akibat tidak mendapatkan mobil ambulance, akhirnya korban yang sudah tidak sadarkan diri diantar menggunakan mobil polisi Polsek Gianyar menuju rumah sakit. Pihak kepolisian yang enggan disebut namanya mengaku minimnya layanan mobil ambulance emergenzy di Kabupaten Gianyar menyebabkan polisi harus turun tangan membawa korban ke rumah sakit.

Meski kendaraan tersebut tidak memenuhi setandar layanan keselamatan untuk membawa pasien namun hal itu harus dilakukan sebagai wujud rasa kemanusiaan. "Sudah sering seperti ini, kami yang membantu membawa ke rumah sakit dengan kendaraan polisi," tuturnya.

Layanan kesehatan terutama untuk kasus emergenzy di Kabupaten Gianyar memang jauh tertinggal dibandingkan Kabupaten Klungkung dan Karangasem yang memiliki layanan Pusat Keselamatan Publik 24 jam. Meski sering mendapatkan keluhan, namun sampai saat ini Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra yang kini menjabat periode kedua belum memiliki kebijakan terkait layanan Pusat Kesalamat Publik atau Public Safety Center (PSC) yang menjadi standar pelayanan kesehatan yang harus ada di setiap kabupaten. 007


TAGS :