Pengalaman hidup membuat Ketum Gerindra Prabowo Subianto menginginkan Indonesia menjadi bangsa bermartabat. Hal itu beralasan, pasalnya Prabowo mengalami sendiri bagaimana bangsa lain menjatuhkan dan menghina negaranya. Hal itu lah yang membangkitkan semangat Prabowo untuk terus berjuang meski sudah kalah berkali-kali di Pilpres. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris DPC Gerindra Klungkung I Wayan Mudiana, Kamis (12/10/2023).

Menurut Mudiana Prabowo yang merupakan Ketum Partai Gerindra mengungkapkan bahwa refleksi hidupnya itu hanya ingin Indonesia tumbuh menjadi negara yang bermartabat dan rakyat tidak lagi hidup dalam kemiskinan. Hal tersebut diceritakan langsung oleh Bacapres,  Prabowo Subianto saat menghadiri acara ‘Mata Najwa on Stage: 3 Bacapres Bicara Gagasan’ tersebut.

Prabowo mengisahkan sejumlah pengalaman hidupnya. Kisah yang pertama yang diungkapkan Prabowo yaitu saat dirinya masih berusia 20 tahun dan telah menjadi seorang perwira TNI. "Pada saat itu, Prabowo beserta sejumlah anak buahnya melihat dinding marmer dalam bahasa Belanda yang artinya Anjing dan Pribumi Dilarang Masuk," tutur Nengah Mudiana.

Kisah lainnya pun turut diceritakan saat Prabowo menempuh pendidikan di sejumlah sekolah di Eropa. Di mana ia harus mengalami sendiri bagaimana saat itu bangsa Indonesia dianggap remeh oleh bangsa lain. "Tiap hari, Pak Prabowo diejek oleh gurunya dibilang bangsa monyet, yang hidup di pohon," tambah Nengah Mudiana.

Sejumlah pengalaman hidup tersebut yang kemudian membulatkan tekad Prabowo untuk membangun bangsa dan Indonesia. Prabowo tidak ingin bangsa Indonesia dihina dan diinjak-injak terus-menerus. "Meskipun Pak Prabowo sempat gagal berkali-kali, ia tetap bertekad untuk membangun Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan terhormat," tambah Mudiana.

Nengah Mudiana mengungkapkan refleksi dari Pak Prabowo ini telah memecut semangat kader Gerindra untuk memperjuangkan Prabowo sebagai Presiden RI 2024-2029.

"Cita-cita Pak Prabowo merupakan harapan bangsa Indonesia. Ia ingin sebelum meninggal melihat Indonesia menjadi negara yang bermartabat, negara yang terhormat. Ingin lihat, tidak ada lagi kemiskinan di Republik Indonesia. Prabowo ingin lihat anak-anak Indonesia kuat, gembira, senyum, orang tuanya gembira," pungkas Mudiana. (*)