SUARA DEWAN & POLITIK

Masyarakat Nusa Penida Antusias dengan Pemimpin Muda

 Sabtu, 21 Oktober 2023 | Dibaca: 660 Pengunjung


Puputan.com, Klungkung. 

Kemunculan Gibran Rakabuming Raka sebagai kandidat kuat bakal cawapres Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju, disambut antusias masyarakat Nusa Penida, terutama dari kalangan generasi muda. Sudah saatnya generasi muda diberi tempat dan kesempatan untuk agenda-agenda pembangunan nasional.

Kekuatan generasi muda sangat memegang peran penting, untuk berkiprah mewarnai pembangunan, sehingga kombinasi Prabowo-Gibran, dinilai sangat tepat untuk arah Indonesia yang lebih progresif.

Anggota DPRD Klungkung Ketut Gunaksa, publik saat ini sedang menantikan duet Prabowo-Gibran ini resmi melakukan deklarasi. Dukungan arus bawah dari seluruh Nusantara terus mengalir, bagaimana besarnya dukungan Gibran sebagai representasi tokoh muda yang anyar yang sangat menjanjikan. Gaya kepemimpinan Gibran selama menjadi Walikota Solo, Jawa Tengah, sangat mirip dengan falsafah politik yang membesarkan nama ayahnya Presiden Joko Widodo. Tenang, sederhana, merakyat dan inovatif.

“Kita bisa lihat bagaimana situasinya, ketika dulu bapak Prabowo masuk ke dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kerjasama Jokowi dan Prabowo sangat cair dan banyak hal-hal positif yang didapat negeri ini. Rekonsiliasi ini tentu harus dilanjutkan untuk menuju Indonesia Maju. Saya sebagai masyarakat di daerah kepulauan seperti Nusa Penida, sangat antusias dengan masuknya Gibran berduet dengan bapak Prabowo. Perpaduan dua pemimpin dua generasi ini sudah sangat ideal,” kata Gunaksa, Sabtu 21 Oktober 2023.

Gunaksa menilai mendorong Gibran sebagai cawapres Prabowo, bukan berarti melanggengkan politik dinasti. Ini urusannya dengan rakyat. Karena siapapun calonnya, tetap yang menentukan adalah rakyat. Jika rakyat menghendaki, terbukti dengan begitu kuatnya dorongan arus bawah yang menginginkan Gibran dicalonkan, sudah sedikit menunjukkan apa yang diinginkan rakyat, akan munculnya pemimpin dari generasi muda, yang saatnya harus diberikan ruang dan momentum.

Propaganda politik dinasti itu, dirasakan tidak tepat dikeluarkan saat ini, dimana rakyat sudah sangat melek dalam berpolitik. Anak muda tidak boleh disepelekan dalam hal memimpin. Karena terkadang ada pemikiran atau gagasan yang selama ini justru tidak pernah terpikirkan oleh elite politik sekalipun. Itulah kekuatan generasi muda, dimana kontribusinya saat ini, mutlak sangat dibutuhkan dalam rangka membawa Indonesia menjadi lebih maju dan memiliki daya saing global.

“Tidak boleh ada diskriminasi usia untuk menjadi pemimpin, dengan menghilangkan hak anak muda. Padahal suara anak muda diperebutkan dalam setiap pemilihan. Representasi anak muda yang benar-benar mampu mewakili di generasinya, adalah Gibran. Dimana dia sudah teruji kepemimpinannya di Solo,” tegasnya.


TAGS :