Meski mengemban tanggung jawab besar sebagai Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung, Putu Suarta juga mengabdikan dirinya sebagai Ketua PHDI Klungkung. Dua profesi berbeda itu ia jalani secara bersamaan meski memiliki tanggung jawab berbeda. 

Putu Suarta dikenal tegas dalam menjalankan tugas. Menjadi petugas penegak Perda membuatnya memiliki peran besar dalam penutupan cafe dan warung remang-remang di Klungkung. Bahkan sejumlah bangunan tanpa ijin juga ia bawa ke meja hijau. Di balik sikapnya yang tegas tersebut, ia pun harus berperan dalam mengayomi umat sedharma. 

Terpilih sebagai Ketua PHDI Klungkung sejak 2016, Putu Suarta mengaku ada perbedaan peran PHDI Klungkung saat pandemi ini dibandingkan sebelum pandemi. Sebelum pandemi PHDI Klungkung rutin melaksanakan upacara manusa yadnya massal demi untuk meringankan beban umat sedharma. 

Kegiatan pebayuhan sapuh leger massal dan juga metatah massal menjadi agenda tahunan. Namun selama pandemi ini kegiatan tersebut tak bisa dilaksanakan. PHDI Klungkung pun berperan aktif dalam pelaksanaan protokol kesehatan dalam upacara adat. Selain itu kegiatan upacara Sudi Wedani pun tetap berjalan di masa pandemi ini. 

Selain dikarenakan pernikahan beda agama, pelaksanaan Sudi Wedani dilaksanakan kepada orang yang sebelumnya memeluk agama lain dan kembali lagi memeluk Hindu. "Pada tahun 2021 ini sudah ada puluhan upacara Sudi Wedani yang kita laksanakan," tuturnya. 

Selain memimpin upacara Sudi Wedani, keberadaan PHDI juga berperan penting dalam membimbing umatnya yang baru masuk agama Hindu. Selain memberikan buku bacaan tentang agama Hindu PHDI Klungkung juga berperan memberikan pengetahuan dalam pelaksanaan persembahyangan sebagai Umat Hindu.