Dimutilasi Suami di Malang, Korban Berasal dari Klungkung

 Selasa, 02 Januari 2024 | Dibaca: 564 Pengunjung


Puputan.com, Klungkung. 

Ni Made Sutarini (55) merupakan warga asal Klungkung yang menjadi korban mutilasi oleh suaminya Jimmy Lodewyk Tomatala, di Jalan Serayu, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (30/12/2023). Korban yang berasal dari Banjar Banda, Desa adat Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung tersebut dimutilasi menjadi 10 bagian dan potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam ember.

Bendesa Adat Takmung, I Made Wista saat dikonfirmasi mengatakan korban dulu merupakan warga adatnya tapi sudah menikah dengan orang Manado (pelaku) yang merupakan pensiunan PLN dan tinggal di Malang. korban diketahui hanya seorang ibu rumah tangga. "Diperkirakan sudah menikah 30 tahun yang lalu. Sebab anak dari korban dan pelaku saat ini usianya sudah sekitar 30 tahun, korban punya anak dua, pertama cewek kerja di Singapura yang kedua cowok kerja di Bali,” katanya, Selasa (2/1/2024).

Anak laki-laki korban cukup sering berkunjung ke rumah asal Ibunya di Banjar Banda. Korban sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Korban memiliki satu orang kakak perempuan dan satu orang adik laki-laki. Sedangkan ayah korban sudah meninggal dunia dan sang ibu, Nyoman Weni, saat ini sudah berusia sekitar 70 tahun.

Wista menuturkan jika korban sempat bicara dengan keluarganya mengaku akan pulang ke Bali pada tanggal 3 Januari 2024. Lantaran pada tanggal 5 Januari 2024 akan digelar upacara Ngaben dari sepupu korban yang meninggal dunia. 

“Sepupunya meninggal dan tanggal 5 mau diaben, katanya dia (korban) mau pulang. Tapi tiba-tiba ada kabar dari Malang kalau dia meninggal dunia dengan sadis (dimutilasi),” bebernya. Terlebih jenazah korban rencananya akan dikremasi langsung di Malang dengan bantuan PHDI Malang. 

“Hari ini adik korban akan berangkat ke Malang, dan jenazah korban akan dikremasi serta diupacarai secara Hindu. Karena infonya anak laki-lakinya korban sudah meminta izin ke ayahnya biar jenazah ibunya diupacarai secara Hindu. Karena setelah menikah memang korban ikut agama suaminya (Kristen),” tuturnya.

Sebagai Bendesa Adat ia pun menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban. Terlebih peristiwa itu sangat mengejutkan dan sadis. 007


TAGS :