SUARA DEWAN & POLITIK

Diantara Penghianatan, Suarta Nilai Prabowo Selalu Menjunjung Tinggi Etika dalam Berpolitik

 Senin, 04 September 2023 | Dibaca: 436 Pengunjung


Puputan.com, Klungkung. 

Dinamika politik nasional kian dinamis, seiring semakin dekatnya pelaksanaan Pilpres 2024. Adu strategi dalam berpolitik oleh para elite dalam membangun koalisi mulai semakin terlihat. Situasi ini juga menyajikan fakta-fakta baru hingga watak asli para pemimpin partai. Wacana penghianatan pun kembali muncul dan mengagetkan publik, seiring manuver partai politik dalam menentukan bakal calon wakil presiden.
 
Bagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ini merupakan dinamika biasa dalam politik. Baginya, rakyat akan selalu menilai, elite politik mana yang sungguh-sungguh ingin mengabdikan diri pada negeri ini, dan mana yang sekadar haus kekuasaan. Prabowo Subianto, yang juga Calon Presiden dari gabungan partai di dalam Koalisi Indonesia Maju ini, selalu menjunjung tinggi etika, dan komunikasi politik yang harmonis dengan para partai pendukung koalisinya. Prinsip dasar ini, selalu menjadi panutan bagi para kader dan simpatisan di seluruh Indonesia.
 
Prinsip dasar ini pula amat melekat bagi anggota DPRD Klungkung dari Partai Gerindra Wayan Suarta. Menurut dia, dinamika politik seperti ini, tidak akan mengganggu konsentrasi dan komitmen Prabowo Subianto, dalam membangun komunikasi politik yang baik, saling menghargai dan selalu berpikir yang terbaik untuk kemaslahatan Bangsa Indonesia ke depan. “Kami sebagai kader di daerah, selalu dididik untuk tidak menjadi penghianat. Tujuan-tujuan besar, harus didasari atas komunikasi politik yang baik. Saling menghargai dan terbuka. Benar kata bapak Prabowo Subianto, hal seperti itu (penghianatan) tidak usah direspons berlebihan. Nanti rakyatlah yang menilai,” terang Wayan Suarta, saat dihubungi Senin, 4 September 2023.
 
Politisi asal Desa Sekartaji wilayah Kepulauan Nusa Penida ini, yakin, Prabowo Subianto akan tetap fokus pada tujuan besarnya menghadapi Pilpres 2024 nanti. Sejauh ini pihaknya menilai komunikasi politik yang digagas sejak awal sudah sangat baik dan terbuka. Terbukti dengan tertariknya dua partai besar lainnya, Partai Golkar dan PAN, yang akhirnya berlabuh dalam koalisi yang digagas Partai Gerindra. Meski belakangan dinamika politik menjadi kian menarik, dengan isu bergabungnya PKB dalam koalisi lain, Itu menjadi dinamika politik biasa dalam demokrasi.
 
“Seperti kata capres kami, demokrasi itu kadang bertemu, kadang berpisah. Prabowo Subianto itu itu selalu ikhlas menghadapi dinamika seperti ini. Mari kita ikuti dan nikmati ini, sebagai suatu proses politik yang tensinya semakin tinggi. Wajar, karena ini adalah perjalanan yang menentukan pemimpin negeri ini ke depan,” tegas Suarta. (*)


TAGS :