Dampak Cuaca Buruk, Produksi Garam Kusamba Menurun

 Rabu, 19 Juli 2023 | Dibaca: 234 Pengunjung


Puputan.com, Klungkung. 

Wayan Suarti (30) sedang berteduh di pesisir Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali pada Rabu 19 Juli 2023 siang..Saat itu ia tengah beristirahat, setelah menyiram ladang penggaramannya dengan air laut.

Ia berharap cuaca bersahabat, sehingga upayanya untuk membuat garam tidak gagal. Suarti mengatakan, ia baru kembali mulai membuat garam sejak dua hari lalu.Ini lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu di Klungkung. 

"Cuaca tidak menentu, kadang panas lalu mendung. Hasil garamnya jadi tidak bagus," ujar Suarti saat ditemui di gubuk penggaramannya.

Sebelumnya ia selama tiga pekan tidak memproduksi garam. Mengingat cuaca buruk yang terjadi di Klungkung, Bali sejak awal bulan Juli ini.Hujan deras disertai angin kencang, membuat mereka urung memproduksi garam, karena pembuatan garam sangat tergantung dengan panas matahari. 

"Dengan cuaca yang masih tidak menentu seperti sekarang dan panesnya tidak terlalu baik. Paling dua hari sekali kami baru bisa buat garam," ungkap Suarti.


Hal ini tentu juga berpengaruh pada produksinya. Jika cuaca bagus ia mampu memproduksi sekitar 20 kilogram garam sehari.

Kalau saat cuaca tidak menentu, 20 kilogram itu baru bisa dibuat selama 2 hari. Bahkan saat hujan deras awal Juli lalu, sama sekali ia tidak bisa membuat garam.

"Kalau garam pakai membran biasanya harganya Rp20 ribu per rontong (sekitar 1,5 kilogram). Kalau garam yang diproduksi pakai palungan, itu mencapai Rp40 ribu per rontong. Biasanya kami jual ke pengepul, atau ke koperasi untuk dijadikan garam beryodium," ungkap dia.

Menurunnya produksi garam di Kusamba, berimbas pada langkanya keberadaan garam lokal di Pasar Galiran Klungkung, Bali.

Beberapa pedagang garam di pasar, mengaku kesulitan mendapatkan garam lokal.

"Garam lokal susah dicari, malah kosong stoknya. Jikapun ada, malah ada kenaikan harga. Dulunya kemasan besar (rontong) Rp20 ribu, sekarang Rp23 ribu. Langka sekarang, mungkin karena hujan jadi tidak bisa buat garam," ungkap seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Galiran Klungkung, Putu Ariawan, Selasa 18 Juli 2023. (*)

Sumber: Tribun Bali


TAGS :