Tim Pemenangan Prabowo-Gibran di Kabupaten Klungkung makin gencar melakukan berbagai upaya untuk memenangkan paslon capres-cawapres Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Tim di lapangan semakin masif melakukan pemasangan APK (Alat Peraga Kampanye) seperti baliho di tempat-tempat strategis di seluruh desa. Namun, dalam melakukan upaya itu, Tim Pemenangan Prabowo-Gibran kerap diganggu lain, dengan cara-cara yang tidak elok.

Sejumlah fakta di lapangan memperlihatkan, baliho-baliho yang dipasang di tempat-tempat strategis, justru kerap ditumpuk baliho dari paslon lain. Sehingga, membuat upaya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkesan dihalang-halangi. Meski demikian, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran Kabupaten Klungkung I Wayan Baru, menegaskan kepada seluruh jajarannya baik partai koalisi maupun jajaran pengurus partai, relawan dan simpatisan partai untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing.

“Seperti apapun upaya paslon lain untuk memprovokasi kita, kita harus tetap ingat pesan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Capres Prabowo Subianto, untuk senantiasa menjaga dan mewujudkan pelaksanaan pemilu yang aman dan damai. Kita harus tetap tenang, agar situasi senantiasa tetap damai. Itu adalah prinsip kita dalam berkampanye, tetap fokus dengan tujuan utama, terus bergerak dan menang satu putaran,” kata I Wayan Baru, Sabtu 13 Januari 2024.

Untuk wilayah Kabupaten Klungkung, Wayan Baru mengatakan upaya menjegal maupun provokasi itu kerap terjadi di wilayah Kepulauan Nusa Penida. Selain baliho capres-cawapres yang kerap ditumpuk oleh baliho dari paslon lain, ada juga APK lain berupa spanduk caleg yang kerap hilang, maupun pemasangannya ditumpuk oleh caleg dari partai lain. Situasi ini jelas kerap membuat situasi di lapangan memanas. Sebab, cara-cara itu seperti disengaja, karena di sebelah kanan maupun kiri baliho dan spanduk yang terpasang, areanya masih kosong.

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Klungkung ini, mengaku selalu ingat dengan pesan utama yang selalu ditekankan Prabowo-Gibran, yang meminta semua tim kampanye untuk menjalani pesta demokrasi dengan santun. Tidak boleh menjelek-jelekkan paslon lain maupun caleg lain, proses demokrasi ini harus bermartabat dan berjalan dengan riang gembira. Karena Pemilu pada prinsipnya merupakan pesta demokrasi. Maka Baru menegaskan, mengingat pesan utama itu, jika ada baliho yang roboh, entah karena ulah tim paslon lain atau tidak, timnya langsung turun untuk memperbaikinya kembali. Demikian juga ketika ada pemasangan APK yang tempatnya tidak sesuai, segera ditindaklanjuti dan dipindahkan ke tempat yang sesuai.

Dengan mengawal pesta demokrasi seperti itu, tetap santun dan selalu mengutamakan pemilu yang damai, situasi di lapangan sepanjang masa kampanye ini, diakui berjalan relatif lebih damai. Prabowo-Gibran pun kini menjadi pioner di tengah masyarakat dalam mengawal pesta demokrasi yang selalu mengutamakan pelaksanaan yang aman, damai, santai dan gembira di tengah masyarakat. (*)