Rencana pembangunan pelabuhan khusus barang di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, yang menjadi fokus 100 hari kerja pertama Bupati Klungkung I Made Satria, mendapat tanggapan dari DPRD Klungkung. Anggota DPRD Klungkung, A.A. Gde Sayang Suparta, meminta agar pemerintah daerah memberikan perhatian kepada buruh angkut yang selama ini bergantung pada pelabuhan tradisional untuk mencari nafkah.

Gung Sayang menegaskan bahwa buruh angkut yang sudah lama bekerja di pelabuhan tradisional berisiko kehilangan mata pencaharian akibat pembangunan pelabuhan baru. Oleh karena itu, ia berharap agar para buruh ini bisa tetap mendapatkan pekerjaan di pelabuhan barang yang akan dibangun.

"Kami mendukung pembangunan pelabuhan barang ini karena memang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi distribusi barang, terutama ke Nusa Penida. Namun, jangan sampai masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari pelabuhan tradisional malah kehilangan pekerjaan. Saya berharap mereka yang terdampak, terutama buruh angkut yang sudah lama bekerja, bisa dipekerjakan di pelabuhan baru," ujar Gung Sayang saat ditemui di Gedung DPRD Klungkung, Kamis (6/3).

Menurutnya, para buruh angkut ini selama bertahun-tahun telah menjadi bagian dari rantai logistik di Klungkung, khususnya dalam proses bongkar muat barang yang dikirim ke Nusa Penida. Dengan adanya pelabuhan baru yang akan menggunakan kapal fery dan Roro, sistem distribusi akan berubah, sehingga diperlukan kebijakan khusus agar para buruh tetap bisa bekerja.

"Jangan sampai pembangunan pelabuhan barang ini merugikan masyarakat kecil yang sudah lama bekerja sebagai buruh angkut. Pemerintah harus memastikan bahwa mereka tetap bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarganya," tambahnya.

Sebagai langkah konkret, Gung Sayang meminta agar Pemkab Klungkung dan pihak investor memprioritaskan masyarakat terdampak dalam mencari tenaga kerja. "Bisa dibuatkan program pelatihan atau skema pekerjaan baru bagi mereka, sehingga mereka bisa beradaptasi dengan sistem bongkar muat yang lebih modern," pungkasnya. 007